25 Juni 2009

HARIMAU SUMATERA DI TAMAN NASIONAL BATANG GADIS

Terancam Punah karena Kehilangan Habitat dan Mangsa

Taman Nasinal Batang Gadis di Kab. Madina (Sumut) memiliki luas lebih kurang 108.000 ha. Hasil kegiatan (Rapid Assessment Program), buah kerjasama antara CII, PHKA, Litbang Kehutanan dan LIPI, mengemukakan bahwa Taman Nasional Batang Gadis menyimpan potensi keanekaragaman hayati yang tergolong tinggi, termasuk Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae).

Harimau Sumatera merupakan satu-satunya sub spesies Harimau yang masih tersisa di Indonesia. Keberadaanya hingga saat ini semakin mengkhwatirkan. Kehilangan habitat dan mangsa (Bovidae dan Cervidae) menyebabkan satwa yang hidup di pulau Sumatera ini semakin terancam keberadannya. Saat ini diperkirakan berkisar 400 sampai 500 ekor yang masih tersisa dialam (Seidenstiker, 1999).


Keberadaan yang mengkhwatirkan inilah yang menyebabkan Harimau Sumatera berstatus<>critcally endangered (IUCN 2004). Selain itu juga dengan maraknya perburuan dan perdagangan menjadikan Harimau Sumatera tergolong Appendix I (CITIES) artinya satwa yang dilarang keras untuk diperdagangkan dengan alasan apapun.

Harimau merupakan satwa yang menempati posisi puncak dalam rantai makanan dihutan tropis. Perannya sebagai top predator, menjadikan menjadikan harimau sebagai salah satu satwa yang berperan penting dalam keseimbangan ekosistem. Kepunahan akan terjadi pada Harimau Sumatera apabila ancaman terhadap kehidupan satwa ini terus berlangsung, seperti halnya yang terjadi pada Harimau Bali (Panthera Tigris Balica) dan Harimau Jawa (Pantera Tigris Sondaica) yang mengalami kepunahan sejak tahun 1940-an dan 1980-an.

Keberadaan Harimau di Taman Nasional Batang Gadis, diketahui berdasarkan pemasangan perangkap kamera (Camera Trap) dibeberapa lokasi. Kegiatan ini dilakukan seiring penetapan kawasan tersebut menjadi Taman Nasional. Berdasarkan temuan keberadaan harimau tersebut, dilakukanlah program konservasi harimau untuk lebih memaksimalkan program konservasi di Taman Nasional Batang Gadis. Melalui program konservasi harimau tersebut, sekiranya dapat menjadi salah satu program yang akan mendapatkan keluaran penting dalam konservasi spesies dan habitat dalam pengelolaan Taman Nasional Batang Gadis. Selain itu kegiatan pendidikan dan 
awereness, diharapkan dapat menumbuhkan kepedulian masyarakat disekitar kawasan Taman Nasional terhadap harimau.

Hingga saat ini telah dioperasikan tujuh camera trap (kemungkinan besar bertambah menjadi 20 kamera) yang tersebar dibeberapa lokasi penempatan kamera yang selama ini dilakukan oleh NSC team. Selama pengoperasian camera trap didapat 2 individu harimau. Selain itu satwa lain yang juga terekam diantaranya burung Kuau (Argusianus argus), Tapir (Tapirus Indicus, Kambing hutan (Naemorhedus Sumatrae, Kijang (Muntiacus Muntjak, Kucing hutan (Felis Bengalensis), Kucing Emas (Catopuma Temminckii, dan lain-lain.


1 komentar:

  1. Ternyata di masing2 tempat punya masalah pelestarian lingkungan ya?
    Di Batam hutan bakaunya nih yang lagi perlu di benahi.

    BalasHapus